Tentang CirebonTravelling

Rabu, 29 Oktober 2014

Kota Tua Jakarta

Sebuah Perjalanan dan Sebuah Kisah

Kota Tua Batavia dengan Pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal bakal dari kota Jakarta saat ini. Melintasi wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, kawasan ini memiliki luas sekira 139 hektar yang didominasi bangunan arsitektur Eropa dan China dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20.

Ketika penjelajah legendaris asal Inggris yaitu James Cook menyambangi kota ini tahun 1770 maka ia pun sontak terpesona lalu menjulukinya sebagai "The Pearl of Orient" atau "Mutiara dari Timur". Cook terpukau dengan keindahan bangunan dan struktur tata ruang kota ini yang dianggap mirip Kota Amsterdam di negeri Belanda. Kota ini memang dipersiapkan untuk menjadi salinan ibu kota negeri kincir angin tersebut sehingga dilabeli sebagai "Koningen van Oosten" atau "Ratu dari Timur". 

Kota Batavia didirikan di sebuah wilayah dulunya bernama Jayakarta (1527-1619). Daerah ini berdekatan dengan pelabuhan Kesultanan Banten yang bernama Sunda Kalapa. Jauh sebelumnya, pelabuhan tersebut sudah dirintis oleh Kerajaan Sunda sebagai sarana perdagangan antarpulau di Nusantara.

Pelabuhan Sunda Kelapa dan Jayakarta diserang tahun 1610 oleh perusahaan dagang Belanda VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Berikutnya tahun 1620, VOC membangun kota yang baru tepat di atas reruntuhan Kota Jayakarta tersebut hingga selesai dibangun tahun 1650.

VOC menamai kota baru itu sebagai Batavia dengan pusat kotanya tepat berada di sekitar Taman Fatahillah sekarang. Dari sinilah VOC mengendalikan semua kegiatan perdagangan, militer, dan politiknya selama menguasai Nusantara hingga dilanjutkan berikutnya oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Nama Batavia digunakan sejak 1621 hingga tahun 1942 saat Jepang menaklukkannya. Jepang berikutnya mengganti nama Batavia menjadi Jakarta dan tidak berubah hingga saat ini. 

Awalnya areal kota Batavia seluas 139 hektar tetapi kemudian diperluas menjadi 846 hektar dimana termasuk di dalamnya Pelabuhan Sunda Kelapa, Pasar Ikan, hingga ke arah selatan yaitu Pecinan Glodok.  Akan tetapi, wilayah  inti kawasan kota tua sendiri meliputi Bangunan Balaikota atau Museum Fatahillah serta sekitarnya.

Nama Batavia diambil VOC sebagai nama kota ini untuk menghormati leluhur bangsa Belanda, yaitu‘Batavieren’. Penduduk pribumi multietnis di kawasan ini disebut sebagai Betawi, yaitu dari kata "Batavianen". 

Paralayang Majalengka

Paralayang (bahasa Inggrisparagliding) adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Induk organisasinya adalah PLGI (Persatuan Layang Gantung Indonsia), sedangkan PLGI sendiri dibawah naungan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia)
Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin

Minggu, 19 Oktober 2014

Cirebon Travelling


cirebon travelling adalah tempatnya orang-orang yang suka akan perjalanan alam seperti gunung, air terjun, ketinggian, rafting atau climbing, pokoknya petualangan yang berada di wilayah 3 cirebon adalah trip para cirebon travelling,



cirebon travelling adalah rintisan para petualang yang tidak memiliki komunitas dan mulai bergabung atas sebuah hobi yang sama, dan cirebon travelling sendiri terdiri dari beberapa orang yang aktif untuk travelling setiap akhir pekan.


ada yappi sebagai divisi perjalanan,
ada romli sebagai divisi fhotografer,
ada dani sebagai divisi survival,
dan saya sendiri adalah kepala suku untuk mencari trip petualangan selanjutnya kemana, dan masih banyak anggota lainya yang sering gabung setiap perjalanan cirebon travelling.

awal mula terbentuknya cirebon travelling......
itu ketika kita mulai asik dengan suatu petulangan bersama teman2 dan mulai berbagi info tentang Trip wisata yang belujm banyak orang2 tau.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Air terjun Pelangi

Air terjun ini berada di desa sukadana Kec. Argapura Kab, Majalengka Propinsi jawa barat. tempat ini adalah hasil ekpedisi para travelling cirebon yang suka mencar ke indahan alam dan tantangan, sehingga kami ( bagus sentanu, romli, Danni, Yappi ) mulai mencari info tentang air terjun ini, berawal dari google dan bertanya pada teman, sedikit info yang kita dapatkan tentang air terjun ini, namun tidak mengurungkan niat kami untuk mencari air terjun pelangi ini.


singkat cerita, waktu pun kita telah sesuaikan untuk trevelling bersama mencari informasi air terjun pelangi ini. setelah melewati jalan yang lumayan jauh cirebon ke majalengka. kita mulai mencari jalan menuju ke air terjun tersebut,

ekpedisi mencari air terjun ini sungguh mengasikan karna penuh tantangan karna jalan yang kita tempuh begitu sulit, dari turun gunung, jalan yang terjal, turun melewati jurang mengunakan tali,

pkknya pengalaman yang begitu istimewa.